• Jelajahi

    Copyright © brebesraya.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Find Us On Facebook

    Iklan

    Waspadai Titik Lelah dan Rawan Kecelakaan di Tol Trans-Jawa

    17 April 2023, 06:26 WIB
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     

    Brebesraya.com - Dua kecelakaan lalu lintas yang terjadi dalam dua hari terakhir di ruas tol Semarang-Solo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, wajib menjadi pembelajaran bagi pemerintah dan pemudik Lebaran 2023. Selain untuk mengatur waktu istirahat selama perjalanan, pemudik juga diharapkan mewaspadai sembilan titik rawan kecelakaan sepanjang Tol Trans-Jawa.

    Direktorat Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Aan Suhanan mengatakan, pemudik seringkali memaksakan diri karena merasa perjalanan tinggal sedikit lagi sampai ke tujuan. Padahal, kondisi fisik pengemudi sudah lelah. Idealnya, durasi maksimal mengemudi adalah 4 jam, setelah itu lebih baik beristirahat di area istirahat (rest area) terdekat.

    ”Siapkan kondisi kesehatan yang prima dan jangan ngebut saat berkendara. Siapkan juga kendaraan dalam kondisi baik setelah empat jam, jangan memaksakan untuk terus mengemudi,” kata Aan saat dihubungi, Minggu (16/4/2023).

    Aan juga meminta pemudik mewaspadai sembilan titik rawan kecelakaan sepanjang Tol Trans-Jawa yang sudah dipetakan Polri. Sembilan titik itu terletak di ruas Tol Jakarta-Merak Km 64 dan Km 68, Tol Jakarta-Cikampek Km 48 dan Km 66, Tol Cikopo Palimanan Km 78 dan Km 131, Tol Solo-Ngawi Km 552 dan Km 569, serta Tol Ngawi-Kertosono Km 639.

    ”Dalam dua tahun terakhir, di titik-titik tersebut telah terjadi 30 kali kecelakaan. Jadi kalau mengantuk ,segera istirahat, ikuti rambu-rambu dan aturan jalan yang ada,” ujarnya.

    Sepanjang Jalan Tol Jakarta-Solo sebenarnya sudah banyak area istirahat yang disediakan. Di Tol Semarang-Solo tempat terjadinya dua kecelakaan yang menewaskan total 11 orang itu juga terdapat sejumlah rest area. Pemudik dapat memanfaatkan lokasi tersebut untuk beristirahat agar kejadian serupa tidak terulang.

    Corporate Secretary PT Jasa Marga Trans Jawa Tol, Ria Marlinda Paalo, menambahkan, pihaknya juga telah memasang rambu-rambu penanda rest area terdekat dan larangan parkir di bahu jalan karena berbahaya. Setelah kejadian kecelakaan beruntun dua hari terakhir, mereka menambah rambu agar lebih jelas bagi pemudik sebagai upaya pencegahan.

    ”Kami juga telah memasang water barrier untuk menghalau kendaraan parkir di bahu jalan tol. Kami selalu memberikan imbauan, jika lelah, istirahat di rest area yg telah disediakan, tetap fokus dan berhati-hati dalam perjalanan,” ucap Ria.

    Posko keamanan dan kesehatan pun disiapkan di setiap rest area untuk melayani pemudik. Jasa Marga juga telah menyiagakan sebanyak 509 unit armada operasional yang terdiri dari 192 unit derek, 124 unit mobile customer services, 53 ambulans, 39 kendaraan rescue, dan 101 kendaraan patroli. Dalam kondisi darurat, pemudik bisa menghubungi Call Center 14080.

    Jasa Marga mencatat, pada Sabtu kemarin atau H-7 Lebaran sebanyak 179.028 kendaraan telah meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek). Angka ini meningkat 11,56 persen jika dibandingkan dengan hari-hari biasa dan naik 17,3 persen dibandingkan dengan hari yang sama pada Lebaran tahun lalu.

    Sementara distribusi lalu lintas kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju tiga arah yaitu mayoritas 90.416 kendaraan (50,5 persen) menuju arah timur (Trans-Jawa dan Bandung), 50.882 kendaraan (28,4 persen) menuju arah barat (Merak), dan 37.730 kendaraan (21,1 persen) menuju arah selatan (Puncak).

    Adapun rekayasa lalu lintas pada arus mudik Lebaran 2023 terbagi menjadi tiga skema, yakni contra flow dari Kilometer (Km) 47 Tol Jakarta Cikampek-Km 72 Tol Cipali, dilanjutkan satu arah sampai Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung, Jawa Tengah.

    Polisi juga akan menerapkan sistem ganjil genap pada hari-hari tersebut. Semua rekayasa ini berlaku pada 18 April pukul 14.00-24.00 dan 19-21 April pukul 08.00-24.00 dan bisa berubah sewaktu-waktu melihat kondisi di jalan.

    Pengamat transportasi Darmaningtyas mengatakan, pengendara di jalan tol kerap mengambil lajur kiri atau kanan dan menyalip sehingga memengaruhi konsentrasi pengemudi lain. Dalam ketentuan, pengemudi yang telah mengendarai selama empat jam wajib beristirahat selama 30 menit. Namun, belum banyak pengemudi yang disiplin dan mengikuti ketentuan tersebut.

    Selain itu, rambu-rambu di jalan tol juga tidak kalah penting. ”Saya rasa ide memasang rambu di badan jalan tol yang diusulkan oleh Jasa Marga sebelumnya tepat. Jarak 100 meter sebelum dipasang rambu bisa dipasang speed track atau pita kejut. Jadi, orang mau tidak mau membaca rambu-rambu itu. Di tengah keramaian yang paling penting kehati-hatian, dan saat melewati jalan tol, pengemudi harus fit,” ujarnya.

    Sumber Kompas.id

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Tag Terpopuler

    Nasional

    +