Joglo Brebes - Tower Base Transceiver Station (BTS) di Desa Pengarasan, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang miring akibat terkikis arus sungai akhirnya roboh kemarin. Pemilik tower BTS tersebut, PT Tower Bersama Group, buka suara terkait robohnya tower itu.
Regional Operation Maintenance Dept Head-Jawa Tengah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Fanel Victor Situmorang, menyebut hujan deras serta banjir bandang sejak awal Desember ini telah menggerus fondasi tower tersebut. Hal itu mengakibatkan tower menjadi miring.
"Tim operasional TBG sigap bergerak ke lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat untuk mengamankan lokasi sekitar dan saat ini sudah dilakukan dismantle/pembongkaran menara yang miring oleh tim," kata Victor dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (17/12/2020).
Victor mengatakan pihaknya lalu sengaja merobohkan tower tersebut agar tidak membahayakan warga sekitar. Selain itu, agar proses pembongkaran tower menjadi lebih mudah.
"Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa menara tersebut memang sengaja dirobohkan ke arah sungai untuk keamanan warga setempat dan tim operasional serta mempermudah proses pembongkaran, bukan karena roboh dengan sendirinya," sambungnya.
Saat ini, pihaknya telah mengirimkan dua transportable tower sebagai pengganti sementara menara yang roboh. Proses pemindahan pun ditargetkan selesai dalam dua hari. Dia juga menegaskan peristiwa robohnya tower di Desa Pengarasan, Kecamatan Bantarkawung, Brebes sebagai bencana alam.
"Kejadian ini merupakan force majeure (bencana alam), manajemen TBG memiliki SOP yang sangat ketat, dan melakukan semua hal yang terbaik mulai dari proses perencanaan, konstruksi, perawatan rutin demi memberi layanan prima," jelasnya.
Untuk diketahui, tower BTS di Desa Pengarasan, Kecamatan Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah roboh pada Rabu (16/12) sore. Tower ini roboh ke arah timur laut dan kini melintang di Sungai Pemali.
"Roboh, saya dapat kabar berita jam 4 sore tadi," ujar Kepala BPBD Brebes, Nuhsy Mansur, saat dihubungi wartawan, Rabu (16/12).
Tower setinggi 72 meter ini ambruk ke arah timur laut dan tercebur ke Sungai Pemali dengan posisi tower melintang.
"Beruntung tidak mengarah ke permukiman warga. Tower ambruk ke arah sungai," ucap Nuhsy.
Sumber: Detik
