• Jelajahi

    Copyright © brebesraya.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Find Us On Facebook

    Iklan

    Penyakit Batu Ginjal, Sebab dan Cara Mengatasinya

    11 Maret 2023, 15:12 WIB
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     

    Brebesraya.com - Kasus batu ginjal selain gagal ginjal juga meningkat di Indonesia. Penyakit ini juga sering disebut kencing batu  dan kencing batu. Menurut para ahli, penyebab batu ginjal adalah  mengonsumsi makanan yang salah.

    Namun jika melihat sejarahnya, penderita batu ginjal  ditemukan  ribuan tahun yang lalu. Temuan para ahli menunjukkan bahwa jejak  mumi yang dibalsem di Mesir dan berusia sekitar 7.000 tahun ditemukan di batu ginjal.

    Salah satu penyebab batu ginjal adalah kelebihan kalsium. Oleh karena itu, setiap orang disarankan untuk menghindari konsumsi kalsium yang berlebihan. Makanan kaya kalsium termasuk salmon, sarden,  keju, susu, es krim, dan kembang kol. Makanan jenis ini mengandung lebih dari 100 mg kalsium per porsi. Sedangkan bayam, ikan kering, dan coklat tergolong makanan yang mengandung kalsium dalam jumlah sedang.

    Selain mengurangi asupan kalsium, penderita ginjal  dianjurkan untuk mengurangi asupan garam, karena setiap peningkatan 100 mg kandungan garam dalam makanan dapat meningkatkan 25-30 mg kandungan kalsium dalam urine.

    Ahli gizi  Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Dr. Ali Khomsan berpendapat bahwa konsumsi  sayur dan buah yang berlebihan juga membuat ginjal tegang. Meskipun tubuh membutuhkan vitamin, namun jika ginjal tidak dapat mencernanya, dapat menyebabkan  gagal ginjal.

    Selain vitamin, makanan yang mengandung protein dan mineral juga tidak boleh  berlebihan. Misalnya daging, ikan, kacang-kacangan, garam, telur dan susu. "Terlalu banyak teh  juga tidak baik. Karena selain kafein, teh memiliki unsur non-gizi yang menghambat penyerapan mineral."

    Ali menambahkan, bukan berarti penderita batu ginjal tidak boleh makan makanan yang kaya vitamin, protein, dan mineral. Asalkan, kebiasaan konsumsi  penderita batu ginjal, khususnya kelompok lansia, dibatasi agar ginjal dapat berfungsi dengan baik. Karena penderita batu ginjal juga membutuhkan nutrisi dari makanan untuk kesehatan tubuh.

    Ali menjelaskan bahwa orang dengan ginjal normal pasti dapat mencerna vitamin dosis besar yang sangat dibutuhkan tubuh. Dan orang-orang ini bisa mengonsumsi vitamin 10 kali  lebih banyak daripada orang yang ginjalnya tidak sehat.

    Itulah sebabnya Ali menyarankan orang dengan fungsi ginjal yang buruk untuk mengonsumsi vitamin, mineral, dan protein secukupnya (tidak lebih dan tidak kurang).

    “Kalau bisa diketahui ginjal seseorang  baik atau buruk, bisa dilihat dari riwayat kesehatan bapak atau ibunya. Kalau orang tua atau saudara sedarah punya gangguan ginjal, bisa sakit,” ujarnya.

    Ali mengatakan bahwa di negara maju  dikenal istilah konsumsi  sayur dan buah lima porsi per hari. Jadi jika seseorang makan dua sayur sehari, harus diimbangi dengan tiga buah. “Ini bukan hanya untuk pasien ginjal, tapi juga untuk mengatasi penyakit kronis.”

    Tetapi yang terjadi sekarang  di Indonesia adalah keluarga yang mampu secara ekonomi terlalu banyak mengonsumsi zat-zat ini, disadari atau tidak.

    “Misalnya makan di  fast food. Mungkin sekarang sudah tidak enak, tapi kalau sudah jadi kebiasaan, susah untuk menghilangkannya,” ujarnya. Ali bin Abi Thalib tidak setuju bahwa diet bisa mencegah batu ginjal.

    Menurutnya, tujuan diet bukan untuk mencegah batu ginjal, melainkan untuk menghindari stres pada ginjal. "Diet mempengaruhi kebiasaan makan yang buruk menjadi lebih baik. Tapi jika tujuan diet adalah mengatasi obesitas, itu arah lain. Karena diet hanya mengurangi kalori tubuh."

    Bagi penderita batu ginjal, Ali menganjurkan minum air putih saja untuk memperlancar pencernaan dan mengurangi beban ginjal. Namun menurutnya, sebagai sarana penyembuhan pasien gagal ginjal,  harus dilakukan operasi.

    Cara yang cukup ampuh untuk mengobati batu ginjal tanpa  operasi adalah dengan rajin mengkonsumsi jeruk nipis. Jeruk nipis lokal (Citrus aurantifolia swingle)  memiliki  sitrat, yaitu 10 kali lebih banyak dari mandarin atau enam kali lebih banyak dari jeruk manis.

    Asam sitrat biasanya paling rendah di urine penderita batu ginjal  pada malam hari dan dini hari, sehingga dianjurkan minum air jeruk nipis segera setelah makan malam untuk hasil yang maksimal.
     
    Dosis kapur lokal adalah dua buah jeruk nipis dengan diameter lebih dari 0,5 cm dan diencerkan dengan dua gelas air. Konon pemberian air jeruk nipis setelah makan malam  tidak menyebabkan masalah pada perut dan memberikan rasa nyaman. (Kris)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Tag Terpopuler