masukkan script iklan disini
Unggas jenis ini memang jarang diternak secara khusus. Pada umumnya, blengong dihasilkan dari kandang kandang itik petelur yang ada di kawasan pesisir. Kendati ada penangkaran blengong, jumlahnya sangat sedikit.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Ismu Subroto mengungkap, sejauh ini belum ada data khusus peternakan blengong. Ismu menyebut unggas ini lahir dari kandang kandang itik.
"Jadi memang tidak ada data soal peternak blengong. Yang ada di kami adalah peternak itik. Blengong itu biasanya berasal dari kandang-kandang itik," ungkap Ismu Subroto, Sabtu (4/11/2023).
Para pemilik peternakan itik di Brebes, ujar Ismu, biasanya memelihara entok betina. Mereka sengaja memelihara unggas ini agar dikawin itik jantan sehingga akan menghasilkan blengong.
"Setiap kandang itik, terdapat itik pejantan agar itik betina bertelur. Oleh peternak, kandang itik juga diisi beberapa entok betina, untuk menghasilkan blengong," ungkapnya.
Beda Blengong dan Tongki
Ismu menyebut persilangan itik jantan dan entok betina akan menghasilkan unggas yang jika itu jantan maka dinamakan blengong. Sedangkan jika betina, dinamakan tongki.
Blengong memiliki ciri bertubuh bongsor dan perawakannya tegap mirip dengan itik. Sedangkan tongki memiliki perawakan lebih kecil, dengan ciri badan dan kepala sejajar (tidak tegap dalam berjalan).
"Jadi bisa dipastikan, blengong itu berjenis kelamin jantan. Karena kalau betina namanya tongki," sambung Ismu.
Unggas blasteran memiliki keistimewaan khusus, yaitu memiliki daging yang gurih. Daging blengong lazim diolah menjadi sate blengong atau goreng.
Kuliner sate blengong banyak ditemui di berbagai tempat di kawasan perkotaan Brebes. Sedangkan menu blengong goreng bisa ditemui di rumah makan Sairoh, Desa Lembarawa Brebes. (detik)
