• Jelajahi

    Copyright © brebesraya.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Find Us On Facebook

    Iklan

    Waspada! 7 Warga Brebes Meninggal Dunia Akibat Demam Berdarah

    04 November 2023, 09:03 WIB
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     

    Brebesraya.com - Dalam kurun waktu 10 bulan terakhir, kita harus mengakui bahwa Demam Berdarah telah menjadi ancaman serius di Brebes. Tujuh warga Brebes telah meninggal dunia akibat penyakit ini, dan jumlah kasusnya mencapai angka 627 dalam periode tersebut.

     

    Namun, kabar baiknya adalah bahwa data terbaru menyatakan bahwa kasus Demam Berdarah di Brebes dalam periode September hingga Oktober 2023 telah menunjukkan peningkatan yang signifikan. 

     

    Ada tambahan 89 pasien yang tercatat mengidap penyakit ini. Data ini merupakan hasil pendataan Dinas Kesehatan (Dinkes) dari seluruh 17 kecamatan di Brebes, di mana pasien tersebut menjalani pengobatan di rumah sakit.

     

    BACA JUGA : Wanita di Semarang Lahirkan Bayi di Toilet Kantor Lalu Simpan di Jok Motor

     

    Kepala Dinkes Kabupaten Brebes, dr. Adhi Pujo Astowo, dengan sungguh-sungguh menjelaskan bahwa berdasarkan rekapan data, tren jumlah kasus Demam Berdarah di wilayah ini sudah mengalami penurunan. 

     

    Yang lebih menggembirakan lagi adalah bahwa tidak ada lagi pasien yang meninggal dunia akibat penyakit ini sejak bulan Agustus hingga Oktober. Hal ini berarti bahwa tingkat kesembuhan kasus Demam Berdarah telah meningkat, dan tingkat fatalitasnya dapat diminimalisir.

     

    Dr. Adhi menguraikan, "Rincian kasus Demam Berdarah selama beberapa bulan terakhir adalah sebagai berikut: Oktober terdapat 43 kasus, September 46 kasus, Agustus 37 kasus, Juli 58 kasus dengan satu kematian, Mei 67 kasus dengan satu kematian, April 71 kasus dengan dua kematian, Maret 60 kasus dengan dua kematian, Februari 87 kasus, dan Januari 92 kasus dengan satu kematian."

     

    Dr. Adhi juga menekankan bahwa berdasarkan klasifikasi usia pasien, Demam Berdarah masih dominan di kalangan anak-anak. Meskipun penyebarannya hampir merata di 17 kecamatan dengan enam wilayah yang merupakan daerah endemis, ada tanda positif bahwa angka fatalitas dan jumlah pasien yang meninggal dunia telah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 


    "Angka fatalitas pasien Demam Berdarah yang meninggal pada tahun 2022 mencapai 8 kasus dalam 8 bulan. Sedangkan tahun ini, dalam 10 bulan, hanya tujuh pasien yang meninggal," jelasnya dengan penuh keyakinan.

     

    Di samping itu, Anggi Rahmadian, yang merupakan Pemegang Program Demam Berdarah, menambahkan bahwa berdasarkan klasifikasi kasus, Demam Dengue (DD) masih mendominasi dibandingkan dengan Demam Berdarah Dengue (DBD). Ini adalah tanda positif, karena tingkat fatalitas pasien dapat lebih terkontrol. Meskipun begitu, masih ada kasus Dengue Shock Syndrome (DSS) yang mengakibatkan kematian pasien.

     

    "Selama bulan Oktober, terdapat 43 kasus, di mana 40 adalah DD dan 3 adalah DBD. Pada bulan September, terdapat 46 kasus, dengan 42 DD dan 4 DBD. Agustus mencatat 37 kasus, dengan 31 DD dan 6 DBD. Bulan Juli tercatat 58 kasus, dengan 40 DD dan 18 DBD, serta satu kasus meninggal dunia. Bulan Mei mencatat 67 kasus, dengan 48 DD, 18 DBD, dan 1 DSS. Bulan April mencatat 71 kasus, dengan 64 DD, 6 DBD, dan 1 DSS. Bulan Maret mencatat 60 kasus, dengan 46 DD, 11 DBD, dan 3 DSS. Bulan Februari mencatat 87 kasus, dengan 60 DD, 26 DBD, dan 1 DSS. Terakhir, pada bulan Januari, tercatat 92 kasus, dengan 77 DD, 13 DBD, dan 2 DSS," tambahnya.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Tag Terpopuler